Belajar Dari Orang Gila


Pengertian orang gila berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu sakit ingatan (kurang beres ingatannya); sakit jiwa (sarafnya terganggu atau pikirannya tidak normal) atau melakukan tindakan yang bukan – bukan atau tidak masuk akal. Dari segi agama, orang gila adalah orang yang kehilangan akal (tidak berakal). Sedangkan dari segi ilmu kesehatan orang gila yaitu seseorang yang mengalamani kerusakan pada sel syrafnya. Kerusakan ini berupa ketidak mampuan atau terlalu berlebihannya sel syarat (neurotrasmitter) dalam melapaskan zat kimia yang mempengaruhi emosi seseorang, misalnya norephinefrin (pemacu rasa senang). Ketika syaraf mengalami kerusakan, norephinefrin dapat terlepas dalam jumlah yang sangat banyak dan menjadikan rasa senang yan berlebihan. Akibatnya orang tersebut mengalami gila karena rasa senang yang berlebihan (biasanya tertawa – tawa sendiri).  Sehingga secara umum, orang gila dapat didefinisikan sebagai orang yang mengalami kerusakan system syaraf  (akal)

Alloh tidak menciptakan sesuatu yang tidak bermanfaat, semua yang diciptakannya selalu mempunyai manfaat. Seburuk apapun pandangan kita terhadap ciptaan Alloh, tetapi ciptaan yang kita anggap buruk dan tidak bermanfaat pasti akan kita temukan manfaatnya dikemudian hari, sebagai contoh yaitu orang gila. Sebagian orang memandang orang gila sebagai sesuatu yang menjijikan  dan harus dijauhi. Padahal, dari orang gila kita dapat belajar beberapa hal dan menjadikan sadar akan beberapa hal juga yang seringkali kita sendiri mengabaikan. Hal – hal tersebut diantaranya menutup aurat,  memilih makanan dan minuman dan mempunyai tujuan dalam setiap melangkah
1.    Belajar dan menyadari akan menutup aurat
Pengetian singkat dari orang gila adalah orang yang tidak mempunyai akal. Orang tidak berakal seperti ini tidak dapat membedakan mana yang aurat dan mana pula yang bukan aurat, bahkan  tidak akan ada fikiran untuk menutup tubuhnya dengan pakaian yang sopan. Jika diamati,  mana ada orang  gila (khususnya berjenis kelamin perempuan) yang memakai pakaian menutup aurat ?. Jawabannya sudah pasti tidak ada. Nah, dari realita tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa seharusnya sebagai orang yang normal yaitu orang yang mempunyai akal kita harus menutup aurat kita, karena jika kita tidak menutup aurat berarti kita sama saja dengan orang gila.
Dalam hal menutup aurat, bukankah Alloh sudah mewajibkan kepada hambanya untuk menutup aurat ?   Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al – A’raf : 26 yang artinya
“ Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
Selain itu juga dijelaskan dalam QS. An – Nuur : 31
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Menutup aurat bukan semata hanya untuk menjalankan perintah dari Allah SWT, tetapi dengan menutup aurat tubuh kita pun akan terlindungi dari hal – hal yang dapat membahayakan diri kita, sebagai contoh yaitu asap kendaraan. Orang yang tidak menutup auratnya apabila dalam perajalanan kulitnya pasti akan terkena asap kendaraan langsung yang megandung radikal bebas dan asap – asap tersebut akan menjadikan kulit kotor dan kusam. Berbeda  dengan seorang perempuan yang menggunakan pakaian yang menutup aurat. Bila muslimah tersebut berada di jalanan, yang terkena asap kendaraan terrlebih dahulu adalah pakaiannya, sedangkan kulitnya yang tertutup tetap bersih dan tidak kusam.
Sebagai contoh lagi yaitu rambut. Rambut merupakan mahkota bagi wanita dan sebagai mahkota sudah menjadi keharusan untuk dirawat dengan sebaik mungkin. Salah satu cara merawatnya yaitu menutupnya dengan berjilbab karena dengan berjilbab rambut akan senantiasa rapi, tidah mudah kotor karena debu, serta tidah mudah rusak atau kusut karena terpaan angin.
2.    Belajar untuk memilih makanan dan minuman
Makan dan minum  merupakan salah  satu  kebutuhan  manusia yang tak dapat ditunda. Demi mendapatkan makanan dan minuman  seseorang akan melakukan hal apapun, dari yang diperbolehkan agama sampai yang dilarang agama.
Orang tak berakal seperti orang gila dalam mencari atau, mendapatkan  makanan tidak akan berfikiran apakah ini halal atau tidak, apakah ini baik atau tidak, meyehatkan bagi tubuh atau tidak. Tetapi, sebagai orang muslim yang berakal kita dituntut untuk memilih makanan yang halal dan baik ( bermanfaat bagi tubuh) sebagaimana frman Allah dalam QS. Al – Baqarah : 168
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
Alloh menyuruh manusia untuk memakan makanan yang halal dan baik bukan tanpa sebab. Makanan halal menjadikan perilaku, pikiran, dan hati berfungsi secara baik. Sedangkan makanan yang baik yaitu makanan yang bergizi dan dapat bermanfaat bagi tubuh. Makanan yang baik akan menjadikan tubuh sehat. Sebagai contoh makanan halal yang tidak sehat yaitu nasi basi. Nasi basi tentunya sudah mengandung banyak kuman atau organisme – organisme yang tidak ada dalam nasi layak makan. Organisme dalam nasi bai itu menjadikan pertumbuhan bakteri dalam nasi dan menyebabkan bau tidak sedap. Bakteri - bakteri itu apabila dimakan oleh kita akan menyebabkan penyakit dalam tubuh, salah satunya diare.
3.    Mempunyai tujuan dalam setiap melangkah
Hanya orang gila saja yang tak mempunyai tujuan dalam setiap melangkah. Mungkin itu salah satu kalimat yang bisa dijatuhkan pada orang – orang yang berjalan kesana kemari tanpa tujuan yang jelas, karena akan terasa sia – sia perjalanan itu. Orang yang berjalan tanpa arah tidak jauh berbeda dengan orang gila yang ada di jalanan dan mondar – mandir kesana kemari, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Sebagai orang yang sehat dan normal, sudah seharusnya dalam berjalan atau bepergian memiliki tujuan yang konkret, minimal satu tujuan. Selain itu, dalam memulai perjalanan juga menyertakan niat untuk mencapai tujuan itu dan menyertakan niat agar mendapat ridho Alloh (Lillahi ta’ala). Karena setiap rencana hanya Alloh-lah penentu keberhasilan. Sekuat apapun, semaksimal apapun usaha, dan serapi apapun rencana – rencana yang telah disusun jika Alloh tidak berkehendak maka rencana – rencana tersebut tidak dapat berjalan dengan sukses.  Untuk itu hadirkan atau sertakanlah Alloh dalam setiap langkah kita, minimal berdoa memohon kelancar dalam beraktivitas.
Semoga bermanfaat, Wallohu a’lam bish showab… 

3 komentar:

  1. alhamdulillah bagus isinya, mengena bagi yang blm berhijab

    BalasHapus
  2. makasih...,
    semoga bermanfaat..,
    salam kenal yaa.. :D

    BalasHapus
  3. yupz, salam kenal juga ukhti,,, assalamu'alaikum :D

    BalasHapus

Terbaru

(Mendefinisikan) MAPAN

Mapan, menjadi salah satu kata yang sering dimasukkan sebagai ’syarat’ sebelum menikah. Tak jarang perempuan mensyaratkan atau mencar...

Postingan Populer