" Ketika ada yang bertanya hukum Pacaran "

Bismillahirohman nirrohim..
Alhamdulillah setelah sekian lama, akhirnya bisa update isi blog..
Inspirasi menulis halaman ini dari sebuah acara yang memang Alloh rencanakan saya ikut serta mengurusnya, menjadi panitia maksudnya.. hehee
oke, jadi acara tersebut terlaksana pada tanggal 23 Mei 2015. Belum begitu lama lah yaa..., acara yang cukup mengasyikkan dan mengesankan, menurut saya loh yaa.. ga tau kalo menurut yang datang. Semoga saja sih sama dengan pendapat saya :D
Dalam acara tersebut ada dua orang pembicara, sebut saja namanya Pak Aang Kunaepi dan Pak Basuki yang sempat menyinggung tentang pacaran. Ada apa dengan pacaran ??

Ketika dua pembicara tersebut menyinggung terkait pacaran, termasuk tentang cinta di dalamnya, saya teringat pertanyaan seorang teman kepada saya tentang hukum pacaran. Ketika itu, mungkin saja ia (teman saya) bingung antara mau putusin pacarnya atau tidak, sedangkan dia boleh dibilang “cinta” dengan pacarnya. Ketika itu saya belum begitu tau jawabannya, saya sendiri saja masih bingung mau jawab pertanyaan itu. Pernah suatu ketika menanyakan ke orang yang sekiranya lebih tau, tapi mungkin saja saya yang kurang paham atau otak saya sedang trouble sehingga saya sendiri bingung dengan jawaban yang diberikannya. Alhamdulillah, saya mendapatkan jawabannya kemarin di acara tersebut.

Oke sebulum menceritakan jawaban yang saya peroleh kemarin, saya ingin menyampaikan apa yang saya tangkap dari acara Mario Teguh Golden Ways (MTGH). Saya menontonnya ketika itu karena ada seorang teman yang memberi tahu saya untuk menonton acara tersebut, katanya temanya bagus. Yaa.., dan memang benar kalao temanya bagus. Ketika saya menonton MTGH tersebut bertema “Pacaran Yes or No?”. Menurut saya bukan kebetulan saya menonton ini, tapi memang Alloh sudah merencanakan sebelumnya. Hasil mengikuti MTGW tersebut sebenarnya sudah pernah saya post di akun IG saya, tapi tak apalah jika saya post disini. Ga ada yang nglarang juga kan ? hehee..
Kalimat posting-an dalam IG saya kurang lebih seperti ini :
“Pacaran Yes or No (?)
apa sih sebenarnya pacaran ? sejujurnya, saya masih bingung definisi pasti pacaran. Yang tergambar sekarang adalah bahwa pacaran itu sebuah hubungan yang belum pasti ikatannya. Why ? Karena yang selama ini saya tau, mereka yang berpacaran belum memikirkan kedepannya, hanya memikirkan saat ini saja.
Pacaran itu No karena pacaran hanya membawa dampak negatif dan tidak memiliki arah kedepan / mau diapakan hubungannya dan bagaimana selanjutnya (sama aja dengan PHP).
Gimana dong kalo punya arah kedepan? Kata om MTGW bukan pacaran namanya kalau punya arah kedepan, tapi berkekasih. Dimana yang namanya berkekasih itu ia memiliki pandangan kedepan / ada kepastian (termasuk kapan akan menghalalkannya) dan dengan adanya berkekasih itu menjadikan diri menjadi lebih baik... dan kata om MTGW, lelaki baik itu tidak pacaran karena pacaran itu juga hal yang kurang baik. Lelaki yang baik itu akan memberikan kepastian ke “wanita”-nya... #MTGW”


Ga beda jauh dengan makna yang disampaikan om MTGW, di acara tersebut pak Aang melemparkan sebuah pertanyaan pada peserta “Apa sih bedanya Cinta dan nafsu ?”. Sempat bingung saat ada pertanyaan itu, pastinya tentu beda, tulisannya saja beda... :p :D.   Kata beliau jika yang namanya “Cinta” itu tidak akan menyakiti, akan menyayangi, temasuk tidak memegang – megang yang bukan muhrimnya. Sedangkan yang namanya “nafsu” dia akan menggrayangi (hayoo loh jangan berpikir yang tidak – tidak ya... :p), memegang – megang bagian tubuh bukan muhrimnya. Jadi kalau ada lawan jenis bukan muhrim yang bilang “cinta” tapi suka megang – megang tangan atau yang lain perlu dipertanyakan, benran cinta atau hanya nafsu semata ??
Satu lagi dari pak Basuki, inilah inti jawaban bagaimana hukum pacaran. Menurut penutusan beliau, Pacaran (status) tidak haram atau dosa. Tetapi yang menjadikan dosa adalah  perilaku – perilaku atau tindakan yang didalamnya pacaran, seperti memegang tangan yang bukan muhrim atau lainnya yang berkaitan dengan saling sentuh antara lawan jenis yang bukan muhrim, apalagi disertai dengan adanya nafsu. Pacaran juga termasuk salah satu jalan adanya zina yaitu Zina hati seperti membayangkan seseorang yang berlebihan, zina mulut (berucap yang tidak – tidak seperti saling memanggil sayang atau mamih – papih padahal belum syah, dan zina tangan yaitu bersentuhan.

Oke.., paham kan dengan penjelasan diatas?? Semoga saja paham :D
Oh iya satu lagi. Teringat sebuah dengan kajian, kalo tidak salah temanya “virus merah jambu” yang salah satu pengisisnya adalah seorang Psikolog bernama Mas Arif. Dalam kajian tersebut disampaikan bahwa yang namanya “Cinta” bukanlah Virus. “Cinta” adalah anugrah / ni’mat dari Alloh, tinggal bagaimana mensyukuri ni’mat tersebut dan setiap orang memiliki potensi cinta ke lawan jenis. Jadi normal – normal saja kalo cinta sama lawan jenis, asalkan sikapi dengan benar dan tidak berlebihan. Perbedaan antara pacaran dengan ta’aruf yaitu jika pacaran tujuannya dunia sedangkan ta’aruf tujuannya akhirat, pacaran menunjukkan tidak komitmen sedangkan ta’aruf komitmen ke pernikahan, dan terakhir pacaran menjadikan zina / maksiat tapi ta’aruf merupakan ibadah.

Okee..., cukup sekian dulu. Semoga bermanfaat dan jika ada yang salah silahkan diluruskan dengan memberikan komentar.. :) :))
See you next time.

Annisa – 1 Juni 2015.     

2 komentar:

  1. Bagus ulasan artikelnya, sering-sering nulis ya mba,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimaksih..., yaa semoga bisa terus menulis.
      salam kenal... :)

      Hapus

Terbaru

(Mendefinisikan) MAPAN

Mapan, menjadi salah satu kata yang sering dimasukkan sebagai ’syarat’ sebelum menikah. Tak jarang perempuan mensyaratkan atau mencar...

Postingan Populer