JAGA CINTA SUCIMU


Hari itu terasa berbeda dengan hari – hari yang lain. Hari itu, tepatnya hari selasa merupakan hari pertama ujian semester. Ya, ujian semester. Tak terasa sudah satu semester Runni menempuh kuliahnya.  Baginya, hasil akhir dari ujian merupakan salah satu cerminan dari usahanya selama ini. Apapun hasilnya nanti yag terpenting sidah berusaha semaksimal mungkin yang ia mampu.

Rupanya teman – teman kuliah Runni belum puas mengerjakan lima soal Kimia selama 90 menit tadi. 
Buktinya mereka masih saja membahas soal – soal ujian tadi padahal sudah diusir dari ruang ujian. Tak mau ikut pusing, Runni keluar dengan melayagkan senyum manis ke teman – teman yang ia temui. Bukan karena sombong ia bisa mengerjakan, tapi justru senyum itulah yang menjadikan dirinya tenang dari kegalauan jawaban yang ia coretkan dalam lembar jawab. Tak ingin berlama – lama dalam kerumunan para galauers jawaban kimia, Fatimah Humairah Runnia, nama lengkap Runni pergi menyusuri anak tangga menuju lantai dasar gedung kuliah.

Gedung kuliah Runni cukup luas. Berbentuk siklik non aromatis dengan di bagian tengahnya terdapat sekotak taman hijau. Di taman itu terdapat beberapa kelinci beserta rumahnya. Terlihat seseorang berdiri di pinggir taman yang sudah tak asing lagi baginya. Pasha, teman yang ia kenal ketika ospek fakultas. Orangnya yang tinggi, hitam manis dan berjilbab. Laila yang sedang asyik  bermain – main dengan kelinci didekati oleh Runnia.
“Hai, Laila. Lagi ngapain ?!” sapa Runnia.
“Hai, Run. Lagi pengin main – main sama kelinci.”

Tak lama berselang, percakapan pun terjadi. Lama tak bertemu menjadikan kami asyik bercengkrama sambil duduk di pinggiran taman. Awalnya hanya saling bertanya kabar, bagaimana ujian tadi, sampai akhirnya bergurau ria. Sungguh teras asyik mengobrol dengannya, tak terasa bosan walau lama. Padahal esok masih ada ujian, tetapi adanya obrolan ini menjadikan tekanan akan hari –hari ujian bagi Runnia terasa lebih ringan.
Obrolan itu merambah dari satu bahasan ke bahasan yang lainnya. Sampai pada akhirnya Pasha menyakan sesuatu, ”Run, salah tidak sih kalau aku menyukai atau mencintai seseorang?”
“ Salah ?? Menurut ku tidak ada salahnya jika kita mencintai seseorang, selama cinta itu bukan karena nafsu belaka.” jawab Runnia.
“ Memangnya, cinta karena nafsu itu yang seperti apa?” tanya Laila balik.
 “ Cinta karena nafsu belaka yaitu cinta yang bukan karena agama atau akhlaknya. Cinta itu hanya  berdasar karena ketampanan, kekayaan atau bahkan cinta karena kesempurnaan fisiknya saja.” jelas Runnia.

Cinta yang abadi adalah ketika cinta itu didasarkan karena cinta kepada Alloh. Cinta itu bukan hanya diberikan kepada orang yang selalu dekat dan berada di samping kita, tapi cinta juga bisa diberikan kepada orang yang tidak ada di samping kita. Ketika cinta diberikan kepada orang yang tidak ada disamping kita, meskipun ia telah berada di alam lain ia akan senantiasa hidup sebagaimana hidupnya cinta dalam hati.

DAKWAH


Dakwah…
Sesuatu yang mengesankan namun  butuh perjuangan
Ya, berjuang..
Berjuang melawan situasi,
ketakutan,
kegelisahan.
Berjuang melawan segala rintangan yang menghadang,

Dakwah adalah inspirasi
Inspirasi berfikir,
mengolah kata penuh makna
dalam mengajak nas untuk menuju jalan – Nya,

Dakwah adalah kreativitas
Kreatifitas untuk membangun peradaban
Menuju kejayaan Agama Allah

Dakwah adalah sebuah kenangan
Kenangan dalam berjuang,
Kenangan yang tak luput meski di telan waktu.
Semua akan terukir dalam manisnya berDakwah.

Dakwah adalah cinta,
Cinta kepada An-nas menuju Ridho-Nya
Cinta Rasulullah menjalankan sunahnya
Dan cinta kepada illahi Robbi dalam membela agama-Nya

::~* An-Nisa / 1208012 *~::

D i b a l i k K e h a r a m a n B a b i


D I b a l I k   K e h a r a m a n    
B a b I
Agama islam merupakan aama yang sempurna. Segala hal yang ada di dunia ini telah diatur dalam kitab agama Islam, Al-Qur’anul karim, salah satunya adalah makan. Makan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia makan-makanan yang dimakan haruslah makanan yang halal dan baik, sebagaimana firman Alloh dalam Surat Al -  Baqarah ayat 168 yang artinya : 
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Q.S. Al Maidah : 88 yang artinya :
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
Dan masih banyak ayat serta hadist yang menjelaskan keharusan makan – makanan yang halal dan baik. Dalam satu ayat yaitu Surat An – Nahl ayat 115 Alloh juga berfirman tentang makan – makanan yang diharamkan oleh-Nya, yang artinya :
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Larangan Alloh tersebut bukanlah sekedar larangan tak berarti. Setiap apa yang diperintahkan, apa yang terjadi bahkan apa yang dilarang oleh Alloh memiliki tujuan atau pelajaran dibalik semua itu, begitu juga dengan larangan memakan  makanan tersebut, salah satunya daging babi dan bagian tubuh lainnya dari babi.
Babi  adalah sejenis hewan ungulate yang bermancung panjang dan berhidung leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Secara psikologis, babi merupakan hewan yang paling orok dan kotor. Suka memakan bangkai, kotorannya sendiri dan kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada pada tempat yang kotor, tidak suka berada di tempat yang bersih dan kering. Babi juga merupakan hewan pemalas dan tidak suka bekerja (mencari pakan), tidak tahan terhadap sinar matahari, tapi makannya rakus (lebih suka makan dan tidur), bahkan paling rakus diantara hewan jinak lainnya. suka dengan sejenis dan tidak pencemburu (AV. Nalbandov dan NV. Nalbandov dalam buku Adaptive Phsycology on mammals and birds).
Dari sebuah film yang saya mata kuliah Fisiologi Manusia (diperlihatkan oleh Dosen Pengampu matakuliah), ada sebuah pelajaran yang berharga yang kami dapat yaitu pelajaran tentang kaharusan makan – makanan yang halal dan baik. Pada film tersebut diperlihatkan akibat dari makan daging babi bagi kesehatan yaitu dapat merusak fungsi organ – organ tubuh manusia.  Dalam film itu diperlihatkan bagaimana cacing pita yang terkandung dalam daging babi akan merusak tubuh manusia. Cacing pita yang berada dalam daging babi berbentuk larva dan di dalam tubuh manusia larva – larva itu akan berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing dewasa tersebut akan berkembang dengan cara bertelur. Setiap harinya cacing tersebut dapat mengeluarkan telur sebanyak 20.000 sampai 30.000 dan telur tersebut akan masuk ke sirkulasi darah. Tidak dapat dibayangkan berapa banyak telur yang dihasilkan tiap harinya apabila telur – telur tersebut terus menetas dan berkembang biak. Semakin lama telur tersebut akan memenuhi system peredaran darah sehingga dapat menjadikan thrombosis bahkan embolism dan dapat pula menuju ke otak. Akibatnya akan menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh diantaranya gangguan pernafasan, kesulitan berbicara dan kebutaan yang permanen. Selain itu juga ketika da cacing yang yang terkurung atau terjebak dalam tulang kaki akan menjadikan kelumpuhan pada orang tersebut.  
 Daging babi merupakan salah salah satu jenis makanan yang diharamkan. Secara ilmu biologi, daging babi mengandung cacing pita yang sangat sulit untuk dimatikan.  Meskipun sudah dimasak sampai matang, cacing pita tersebut masih ada dalam daging babi dalam bentuk yang lain namun tetap dapat hidup dalam tubuh manusia dan bersifat sebagai parasit dalam tubuh. Cacing pita yang terkandung dalam daging babi diantaranya Taenia Solium dan Trichinila Spiralis.
Taenia Solium merupakan paarasit bagi tubuh manusia dan berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding – dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia, dan larva – larva itu kemudian akan tumbuh di usus manusia. Peristiwa ini akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10 kaki, yang menempel di dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan racun. Sedangkan Trichinila Spiralis merupakan caing pita yang pada daging babi berbentuk gelembung – gelembung lembut. Konsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik menjadikan gelembung – gelembung yang berisi larva cacing ini menetap di otot dan daging manusis, sekat antar paru dan jantung sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri yang luar boasa dan mempersempit saluran pernafasan yang dapat berakhir  pada kematian.
Selain cacing  pita, pada babi juga mengandung berbagai macam kuman atau bakteri dan virus yang tentu saja menyebabkan banyak penyakit. Bakteri atau kuman – kuman itu diantaranya Mikroba Toxoplasma Gondi yang dapat masuk ke getah bening dan menyebabkan penurunan imunitas tubuh, serta gangguan pernafasan. Pada wanita hamil mikroba ini dapat menjadikan abortus dan kecacatan atau kelainan pada bayi yang dilahirkan. Selain itu juga ada bakteri Blantidium Coli yang menyebabkan disentri parah pada seseorang, Salmonella Chole Suis menyebabkan tifus dan paratifus,
Virus yang terkandung dalam babi cukup banyak. Dalam sebuah penelitian yang dipimpin dr. Yoshihiro Kawaoka dari Universitas Winsoconsin menyebautkan bahwa kerongkongan babi memiliki sel – sel tertentu yang mampu mengubah berbagai amcam kuman menjadi virus berbahaya yang mengancam jiwa manusia. Prof. Robin Weis dari Institut Kajian kanker London juga menemukan fakta keberadaan virus pada daging babi yang tidak dapat dipisahkan atau dimatikan dari dagingnya karena virus – virus tersebut berada dalam DNA babi. Fakta tersebut juga diperkuat oleh temuan Peneliti dari Pusat Penyakit tropis, CA Nidom yang mengemukakan hasil penelitiannya bahwa dalam tubuh  babi-lah aneka virus bertemu dan bermutasi hingga khirnya mengeluarkan virus baru yang mengandung material pendukungnya dengan sifat yang baru pula.
Dari sebuah film yang saya dan teman – teman tonton ketika mata kuliah Fisiologi Manusia, ada sebuah pelajaran yang berharga yang kami dapat yaitu pelajaran tentang kaharusan makan – makanan yang halal dan baik. Pada film tersebut diperlihatkan akibat dari makan daging babi bagi kesehatan yaitu dapat merusak fungsi organ – organ tubuh manusia.
Nah itulah sedikit ulasan mengapa akan ketentuan Alloh untuk memakan – makanan yang halal dan baik. Ketentuan itu merupakan ketenetuan yang tidak dapat diganggu gugat karena dibalik ketentan itu banyak manfaatnya bagi manusia, khususnya bagi kesehatan manusia.    

KARENA JUJUR ITU MENENANGKAN.... :)



Jujur merupakan sesuatu kelakuan yang terpuji. Banyak orang yang mengetahui dan menyadari bahwa jujur merupakan perbuatan yang terpuji. Namun, anehnya banyak pula orang yang tidak melakukan kejujuran.
Sesuatu bila dikatakan secara jujur memang seringkali pahit rasanya, tapi itu justru lebih baik daripada tidak dikatakan sama sekali. Sesuatu yang tidak dikatakan atau dilakukan dengan jujur dalam artian berbohong maka kebohongan itu akan menimbulkan kebohongan selanjutnya dan itu akan menambah beban penderitaan lahir dan batin, menjadikan hidup tidak tenang.
Sebagai contoh, seorang anak yang meminta uang kepada orang tuanya dengan jumlah yang cukup banyak dengan alasan untuk membeli buku pelajaran atau buku kuliah padahal dia mau gunakan uang untuk jalan dengan teman – temannya (takut ga diijinin kalo alasannya jujur). Sedangkan anak tersebut ternyata tidak menggunakan uang itu dengan semestinya alias untuk keperluan foya – foya. Suatu saat ketika ditanya orang tuanya, “Lek, kemarin uang yang buat beli buku sisa berapa?”. Si anak tadi menjawab bahwa tidak ada sisa uang dari pembelian buku (kebohongan pertama). Kemudian ibunya tanya lagi, “ uang sebanyak itu kok nda ada kembaliannya, memangnya kamu beli buku apa?”. Si anak menjawabnya lagi dengan berbohong (kebohingan yang ke -2), “Buku anatomi bu.” Karena sang ibu penasaran, akhirnya bertanya lagi, “Mana bukunya ?? Coba ibu liat.” Si anak pun nampak kebingungan dan menjawabnya dengan kebohongan lagi, “Emm,, lagi dipinjem teman bu buat difotokopi.”
Itulah salah satu ilustrasi suatu ketidak jujuran / kebohongan yang semula satu kebohongan menjadi kebohongan yang beruntun (kaya pembunuhan aja yah…?!).
Ketidak jujuran bukan hanya terjadi sebagaimana pada dilustrasi diatas, tapi ketidakjujuran juga sering terjadi pada dunia pendidikan khususnya pasa saat musim ulangan. Seringkali para pelajar (mahasiswa atau siswa) pada saat ujian tidak jujur atau mencontek dalah hal ini tidak mau usaha sendiri. Tujuan dilaksanakannya ujian atau ulangan yaitu untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa / mahasiswa terhadap materi yang diberikan oleh pengajar. Sehingga pengajar dan pendidik yang benar adalah menginginkan para pelajarnya mengerjakan atau menjawab soal  soal ujiannya dengan jujur (bisa sa diisi, kalo ga bisa ya udah ga usah). Namun, ketika musim ujian mereka seringkali beranggapan ‘yang penting aku bisa dapet nilai bagus dan orang tua senang’ meskipun dengan cara yang salah seperti mencontek, ngepek,dll. Padahal nilai yang didapat dari hasil mencontek tadi merupakan nilai hsil ketidakjujuran dan artinya si pelajar yang mencontek itu mempersembahkan kebohongan / kepalsuan kepada orang tuanya. (nah lho..., gmana tuh?? Masa iya ortu diberi kepalsun ? kasian kan ya udah cari duit demi anaknya tapi anaknya seperti itu.)
Ketidakjujuran dalam ujian pun tidak hanya berhenti disitu saja, ketika nilai dari ketidakjujuran itu masuk ke raport / jadi IP/ masuk ke ijasah yang nantinya akan digunakan untuk melanjutkan study atau melamar pekerjaan, bagaimana ?? jika digunakan untuk bekerja, bagaimna dengan hasil kerja / gajinya?? (pikirkanlah!!).
Nah, sekarang balik ke tindakan jujur. Kejujuran itu akan berakhir indah dan menenangkan walau saat diucapkan atau dilakukan terasa pahit atau susah. Ilustrasi diatas (bohong minta uang buat beli buku) dicobakan untuk tindakan jujur. Sang pahlawan hidup, ibu bertanya, “lek, kemarin uang yang buat beli buku sisa berapa?”. Kemudian si anak menjawab dengan jujur, “ga jadi buat beli buku bu, uangnya aku pake buat jalan – jalan sama temen.” Meski si anak awalnya berat mengatakan itu, tapi pada akhirnya menimbulkan perasaan lega walaupun sempat diomelin terlebih dahulu. Sang ibu berkata, “kenapa ga buat beli buku tapi malah buat jalan - jalan?? Kalo kamu mau minta uang buat jalan sama teman – teman mu ya bilang aja, ga usah pake alasan but beli buku segala. Lain kali jangan seperti itu!”  Nah, inilah enaknya jujur. Meski awalnya terasa berat, tapi akhirnya melegakan bukan??
   Share pengalaman jujur aja, pernah suatu ketika saya merasa pesimis dengan nilai ulangan salah satu mata pelajaran. Akhirnya sebelum masuk ruang ujian pesan dulu sma temen – temen, “teman, tolong bantu aku ya…, aku ga bisa pelajaran ini nih.” Akhirnya apa yang aku mau berjalan dengan lancar, namun apa yang terjadi dengan nilai ku?? Nilai tidak tinggi tidak memihak padaku. Dalam benakku, “Allah benar – benar tidak meridhoi cara ku ini…” Dengan kejadian itu aku tidak mengulanginya lagi untuk ujian / ulangan mata pelajaran tersebut. Aku berusaha untuk tidak tengok kanan tengok kiri (kalo bhasa jawa kaya kete' di tulup) dan mengerjkan sebisa mungkin. Dan…., deng..deng…deng…, hasilnya jauh dari apa yang aku bayangkan, pastinya lebih tinggi daripada saat aku berniat untuk mencontek. Dari situ muncullah kepercayaan diri dan rasa bangga karena nilai dari usaha sendiri… Memang kejurujan itu sulit tapi indah, kejujuran itu menyenangkan dan akan diberi suatu kemudahan dari Allah bila sudah meniatkan untuk berbuat jujur.

Terbaru

(Mendefinisikan) MAPAN

Mapan, menjadi salah satu kata yang sering dimasukkan sebagai ’syarat’ sebelum menikah. Tak jarang perempuan mensyaratkan atau mencar...

Postingan Populer