D I b a l I k K e h a r a m a n
B a b I
Agama islam merupakan aama yang
sempurna. Segala hal yang ada di dunia ini telah diatur dalam kitab agama
Islam, Al-Qur’anul karim, salah satunya adalah makan. Makan merupakan suatu
kebutuhan pokok bagi manusia makan-makanan yang dimakan haruslah makanan yang
halal dan baik, sebagaimana firman Alloh dalam Surat Al - Baqarah ayat 168 yang artinya :
“Hai sekalian manusia,
makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.”
Q.S. Al Maidah : 88 yang artinya :
“Dan
makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
Dan
masih banyak ayat serta hadist yang menjelaskan keharusan makan – makanan yang halal
dan baik. Dalam satu ayat yaitu Surat An – Nahl ayat 115
Alloh juga berfirman tentang makan – makanan yang diharamkan oleh-Nya, yang artinya :
“Sesungguhnya Allah
hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa
memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Larangan Alloh tersebut bukanlah sekedar
larangan tak berarti. Setiap apa yang diperintahkan, apa yang terjadi bahkan
apa yang dilarang oleh Alloh memiliki tujuan atau pelajaran dibalik semua itu,
begitu juga dengan larangan memakan
makanan tersebut, salah satunya daging babi dan bagian tubuh lainnya dari babi.
Babi adalah sejenis hewan ungulate yang bermancung
panjang dan berhidung leper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari
Eurasia. Secara psikologis, babi merupakan hewan yang paling orok dan kotor. Suka
memakan bangkai, kotorannya sendiri dan kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka
berada pada tempat yang kotor, tidak suka berada di tempat yang bersih dan kering.
Babi juga merupakan hewan pemalas dan tidak suka bekerja (mencari pakan), tidak
tahan terhadap sinar matahari, tapi makannya rakus (lebih suka makan dan
tidur), bahkan paling rakus diantara hewan jinak lainnya. suka dengan sejenis
dan tidak pencemburu (AV. Nalbandov dan NV. Nalbandov dalam buku Adaptive
Phsycology on mammals and birds).
Dari sebuah film yang saya mata kuliah Fisiologi
Manusia (diperlihatkan oleh Dosen Pengampu matakuliah),
ada sebuah pelajaran yang berharga yang kami dapat yaitu pelajaran tentang
kaharusan makan – makanan yang halal dan baik. Pada film tersebut diperlihatkan
akibat dari makan daging babi bagi kesehatan yaitu dapat merusak fungsi organ –
organ tubuh manusia. Dalam film itu diperlihatkan bagaimana cacing pita
yang terkandung dalam daging babi akan merusak tubuh manusia. Cacing pita yang
berada dalam daging babi berbentuk larva dan di dalam tubuh manusia larva –
larva itu akan berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing dewasa tersebut akan
berkembang dengan cara bertelur. Setiap harinya cacing tersebut dapat
mengeluarkan telur sebanyak 20.000 sampai 30.000 dan telur tersebut akan masuk
ke sirkulasi darah. Tidak dapat dibayangkan berapa banyak telur yang dihasilkan
tiap harinya apabila telur – telur tersebut terus menetas dan berkembang biak. Semakin
lama telur tersebut akan memenuhi system peredaran darah sehingga dapat
menjadikan thrombosis bahkan embolism dan dapat pula menuju ke otak. Akibatnya akan
menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh diantaranya gangguan pernafasan,
kesulitan berbicara dan kebutaan yang permanen. Selain itu juga ketika da
cacing yang yang terkurung atau terjebak dalam tulang kaki akan menjadikan kelumpuhan pada orang
tersebut.
Daging babi merupakan
salah salah satu jenis makanan yang diharamkan. Secara ilmu biologi, daging
babi mengandung cacing pita yang sangat sulit untuk dimatikan. Meskipun sudah dimasak sampai matang, cacing
pita tersebut masih ada dalam daging babi dalam bentuk yang lain namun tetap
dapat hidup dalam tubuh manusia dan bersifat sebagai parasit dalam tubuh. Cacing pita yang terkandung dalam daging babi
diantaranya Taenia Solium dan Trichinila
Spiralis.
Taenia Solium merupakan paarasit bagi tubuh manusia dan berupa larva yang
berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus
babi. Jika seseorang memakan daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka
dinding – dinding gelembung ini akan dicerna oleh perut manusia, dan larva – larva
itu kemudian akan tumbuh di usus manusia. Peristiwa ini akan menghalangi
perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai
10 kaki, yang menempel di dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu
menyerap unsur-unsur makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan
seseorang kekurangan darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan
racun. Sedangkan Trichinila Spiralis
merupakan caing pita yang pada daging babi berbentuk gelembung – gelembung lembut.
Konsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik menjadikan gelembung – gelembung
yang berisi larva cacing ini menetap di otot dan daging manusis, sekat antar
paru dan jantung sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri yang luar boasa dan
mempersempit saluran pernafasan yang dapat berakhir pada kematian.
Selain cacing
pita, pada babi juga mengandung berbagai macam kuman atau bakteri dan
virus yang tentu saja menyebabkan banyak penyakit. Bakteri atau kuman – kuman itu
diantaranya Mikroba Toxoplasma Gondi yang dapat masuk ke getah bening dan
menyebabkan penurunan imunitas tubuh, serta gangguan pernafasan. Pada wanita
hamil mikroba ini dapat menjadikan abortus dan kecacatan atau kelainan pada
bayi yang dilahirkan. Selain itu juga ada bakteri Blantidium Coli yang menyebabkan
disentri parah pada seseorang, Salmonella Chole Suis menyebabkan tifus dan paratifus,
Virus yang terkandung dalam babi cukup banyak. Dalam sebuah
penelitian yang dipimpin dr. Yoshihiro Kawaoka dari Universitas Winsoconsin
menyebautkan bahwa kerongkongan babi memiliki sel – sel tertentu yang mampu
mengubah berbagai amcam kuman menjadi virus berbahaya yang mengancam jiwa
manusia. Prof. Robin Weis dari Institut Kajian kanker London juga menemukan
fakta keberadaan virus pada daging babi yang tidak dapat dipisahkan atau
dimatikan dari dagingnya karena virus – virus tersebut berada dalam DNA babi. Fakta
tersebut juga diperkuat oleh temuan Peneliti dari Pusat Penyakit tropis, CA
Nidom yang mengemukakan hasil penelitiannya bahwa dalam tubuh babi-lah aneka virus bertemu dan bermutasi
hingga khirnya mengeluarkan virus baru yang mengandung material pendukungnya
dengan sifat yang baru pula.
Dari sebuah film yang saya dan teman –
teman tonton ketika mata kuliah Fisiologi Manusia, ada sebuah pelajaran yang
berharga yang kami dapat yaitu pelajaran tentang kaharusan makan – makanan yang
halal dan baik. Pada film tersebut diperlihatkan akibat dari makan daging babi
bagi kesehatan yaitu dapat merusak fungsi organ – organ tubuh manusia.
Nah itulah sedikit ulasan mengapa akan ketentuan Alloh
untuk memakan – makanan yang halal dan baik. Ketentuan itu merupakan ketenetuan
yang tidak dapat diganggu gugat karena dibalik ketentan itu banyak manfaatnya
bagi manusia, khususnya bagi kesehatan manusia.