Malam ini berbeda dengan malam –
malam sebelumnya, dan memang setiap malam memiliki cerita tersendiri… berbeda
hari, berbeda malam, berbeda cerita. Termasuk 14 September 2106 malam, malam Sumpah Apoteker…
Ya saya sebut sebagai Malam Sumpah Apoteker
karena keesokan harinya 15 Septemper 2016 yang bertepatan dengan 13 Dzulhijjah
1437 H saya akan diambil sumpahnya sebagai Apoteker. Malam terjadi obrolan singkat antara
anak dan ibunya, yaitu obrolan saya dan Ibu saya. Ibu membuka obrolan yang kurang
lebih seperti ini, “Nak, selisih IPK mu dengan yang dapat pin emas hanya 0,02
yaa.. deket sekali.”
Kalimat yang mirip juga pernah
diucapkan ibu via telepon beberapa waktu setelah saya yudisium Profesi
Apoteker. Jawaban saya kali ini agak berbeda.
“Iya bu, ini yang terbaik dari
Alloh…”
“Iyaa sih..” kata ibu
“Ngga apa – apa bu kalo ngga dapet
Pin Emas, karena ini yang terbaik dari Alloh. Allah tau kalo nanti anis dapat
IPK tertinggi dikhawatirkan anis akan menjadi sombong. Makanya bu daripada
nanti anis sombong, Alloh kasih anis nilai segitu…itu memang yang pantas dan
terbaik untuk anis.”
Ibu tak meneruskan
Sejujurnya jawaban itu adalah jawaban
untuk mendamaikan hati agar tetap ikhlas menerima setiap ketetapan yang sudah
terjadi. Sebenarnya saya pun sudah merasa senang dengan nilai yang Alloh
tetapkan untuk saya itu… mungkin ada yang bertanya, mengapa bukan menjadi yang terbaik tapi malah senang ?
Begini kawan, setiap orang pasti
memiliki impian, target, atau ambisi tersendiri dalam hidupnya, termasuk dalam
pencapaian studinya.. Memiliki impian atau target itu sah – sah saja, karena
adanya target atau impian tersebut menjadikan kita lebih terarah dalam memiliki
langkah dan mungkin menjadikan lebih semangat menjalani keseharian, akan tetapi tetap berpedoman bahwa apa yang terjadi nanti adalah jalan hidup terbaik dari Alloh. Termasuk
saya yang memiliki target di studi berupa lulus dengan IPK > 3,90.
Ketinggian… ?? awalnya juga saya pikir seperti itu, tapi yang namanya target
itu ya harus tinggi agar usahanya bisa maksimal… itu point – nya !
Tulisan itu (seperti pada foto)
sebenarnya sudah lama terpasang, kalau tidak salah sejak sekitar awal semester
3. Mungkin ada yang bertanya kog sampai bikin tulisan itu ? hmm…, sebenarnya
tulisan itu adalah salah satu cara membangkitkan semangat saya dan untuk
meredam putus asa yang pernah muncul karena IP Semester 2 terjun bebas dari IP
Semester 1.… Kejadian tersebut membuat saya merenung dan bertanya - tanya "Kog bisa yaa...??" Selama liburan semester pun melakukan evaluasi studi dan mulai membenahi diri, menata lagi target - target yang ingin dicapai, salah satunya yang terpampang di foto...
Yang perlu diketahui juga, target
tersebut tidak tercapai saat saya lulus S1… bahkan ketika itu sempat berfikir
lagi kalo sepertinya target tersebut telalu tinggi, Alhamdulillahnya orang tua
saya tetap menerima hasil akhir yang didapat anaknya yang belum sesuai dengan
target..
Meskipun gagal mencapai target, nyatanya
saya enggan mengubahnya. Hati kecil saya masih berbisik bahwa suatu ketika
target bisa tercapai. Ngga tau kapan, pokoknya ada target dulu… :p
Alloh Maha Baik, kawan. Allah
mengabulkan impian sayaa… Alhamdulillah di Profesi Apoteker Alloh memberi
kesempatan kepada saya mencapai mimpi yang saya buat… sungguh terharu.
Puncak rasa terharu tersebut yaitu
pada saat menerima hasil Yudisium Profesi Apoteker. Sebelumnya saya sempat
pasrah dengan nilai yang nantinya akan didapat. Inshaa Alloh sudah rela jika
nilainya meleset dan jauh dari harapan. Saya
pun pernah bilang ke ibunda saya, “Bu, anis sudah pasrah sama nilai yang akan
diperoleh nanti… Jangan terlalu berharap anis dapat nilai tinggi yaa, yang
penting anis sudah usaha dan pokoknya doakan saja yang terbaik buat anis
nantinya”
Setelah kepasrahan itu Alloh
memberikan surprise yang tak disangka
– sangka. Entah sudah impian ke berapa yang Alloh wujudkan… nampaknya tak bisa
dan tak pantas untuk dihitung, hanya bisa berucap syukur atas segala
nikmat-Nya..
Oke guys…, dari kejadian terwujudnya
mimpi tersebut saya beranggapan bahwa Alloh memeluk mimpi – mimpi kita dan akan
mewujudkannya. Meskipun bukan diwaktu yang kita tentukan sendiri, yakinlah
Alloh memberikannya di waktu yang tepat dan terbaik untuk kita. Jika mimpi
tersebut belum terwujud, tetaplah yakin bahwa Alloh akan menggantinya dengan
yang lebih baik. Perlu disadari juga, akan ada hikmah dibalik setiap kejadian
dalam hidup.. sekecil apapun itu. Mungkin hikmahnya belum sekarang dirasakan, tapi
suatu ketika akan dirasakan..