Mangga juga bisa jadi pelajaran hidup…


Suatu ketika ingin rasanya membeli buah. Sudah lama tak membeli buah. Padahal buah baik untuk kesehatan. Kandungan vitamin atau antioksidan dalam buah sangat baik dan diperlukan oleh tubuh. Singkat cerita akhirnya pergilah ke pasar swalayan untuk membeli buah dan keperluan lainnya, itung – itung buat ngilangin stress juga. Mumpung kuliah juga libur. Heheee

Sampai di swalayan, langsung saja melirik ke apel hijau. Kata ibu saya apel hijau itu buah yang unik yaitu bisa menjadikan tekanan darah berada di range normal. Jika tekanan darah turun (dibawah normal) maka dengan memakan satu biji sata buah apel hijau (bukan apel hijau biasa loh yaa.., tapi apel hijau Grand Smith) bisa menaikkan tekanan darah ke posisi normal dan ketika tekanan darah terlalu tinggi makan dengan memakan apel tersebut tekanan darah menurun ke posisi normal.  Unik bukan ?? yaa…, mungkin karena testimony itu saya sering memilih apel hijau ketika membeli buah.

Banyak pilihan buah disana, rasanya ingin membeli buah – buahan yang kusuka, tapi kalo dibeli semua khawatir malah bingung memakannya dan melihat kondidi dompet juga sih…  :D. akhirnya pilihan kedua jatuh ke buah mangga. Buah mangga banyak mengandung vitamin C dan memiliki daya antioksidan juga. eehmm,,, baiklah untuk kesehatan kulit. Beruntung sekali ketika itu ada dskon buah, jarang saya mersakannya. Buah mangga tersebut juga tergolong buah mangga yang enak dan cukup banyak diminati oleh pembeli, Mangga Arumanis.

Buah yang kubeli tak ku makan dalam sehari seklaigus. Bisa dibayangkan dong yaa kalo dimakan sehari sekaligus…, bisa diare nantinya. Buah itu ku makan untuk selingan makan berat, setidaknya penyeimbang vitamin makanan lah yaa…. Sampai suatu ketika saya mengiris buah mangga. Mangga yang pertama saya makan rasanya belum begitu manis, masih ada sedikit rasa asamnya. Padahal dari kulit luarnya bagus dan (menurut ku) sudah menunjukkan tingkat kematangan yang cukup, jadi saya fpikir udah enak dimakan…. Buahnya cukup besar, jadi sekali makan ga satu buah. Satu buah bisa untuk dua kali makan. Hari ini setengah irisan buah, kemudian disimpan dan esoknya setengah irisannya baru dimakan.

Kurang lebih tiga hari tiga hari pasca saya ke swalayan tersebut, buah mangga masih tersisa satu biji. Ketika memperhatika kulit luarnya, terlihat bintik – biktik hitam dibagian tangkai buah. Bintik hitam itu cukup banyak dan (menurut saya) menandakan buah itu sudah mulai membusuk. Tapi tidak tercium bau busuk dari buah tersebut. Nah, berhubung penasaran apakah buah itu busuk atau tidak sekaligus saya juga lagi pengin makan buah tersebut akhirnya saya kupas buah itu. Alhmdulillah, ternyata buah tersebut tidak busuk. Keadaanya pun sangat bagus, tingkat kematangan yang sempurna (menurut saya, maklum tak tau tingkat kematangan yang sempurna secra pasti itu seperti apa) dan ternyata rasanya begitu manis, maknyuss lah kalo di acar – acara kuliner. Tak ada sedikitpun rasa busuk….

Itulah sedikit cerita ketika saya mulai merindukan makan buah. Dari kisah itu mungkin ada sedikit yang bisa kita ambil dan bermanfaat bagi kehidupan sehari hari bahwa kita tidah boleh menilai atau melihat sesuatu khususnya manusia dari fisiknya saja karena apa yang kita lihat belum tentu sama dengan apa yang sebenarnya. Bisa saja dari luar fisiknya terlihat amat kotor, jelek atau bahkan menjijikan tapi dalamnya, perilaku dan prasangkanya jauh lebih baik dari pada kita. Begitu juga dengan sesuatu yang elok dimata kita, bahkan bisa membuat kitaamat mengaguminya. Jangan mudah percaya atau tergius dengan keindahan yang dilihat, karena tidak semua keindahan luar itu juga menjadi keindahan dalam juga. bisa saja keindahan yang membuat kita terlena justru keindahan yang menipu yang ada kejahatan atau keburukan dibalik keindahan itu sendiri. Namun yang ita harapkan adalah keindahan yang kita pandang dari luar juga merupakan keindahan yang terpancar dari dalam diri termasuk dari keindahan hati, fikiran dan perilaku.

Mari kita kendalikan prasangka kita agar selalu memiliki prasangka yang  baik dan juga memiliki kewaspadaan terhadap lingkungan sekeliling kita. Tanamkan fikiran positif, hati yang berprasangka mulia serta perilaku yang menentramkan dan ramah lingkungan..

Terbaru

(Mendefinisikan) MAPAN

Mapan, menjadi salah satu kata yang sering dimasukkan sebagai ’syarat’ sebelum menikah. Tak jarang perempuan mensyaratkan atau mencar...

Postingan Populer